Monday, 15 June 2020

cara dan tahap turunya al-quran


  
Cara dan Tahapan Turunnya Al-Qur’an

Turunnya qur’an ada tiga cara yaitu:

1.    1.   Turun Di Lauh Mahfudz

bahkan yang di dustakan itu ialah al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan di Lauh Mahfudz.(QS Al-Buruj 21-22)

            Wujudnya Al-Qur’an di Lauh Mahfudz adalah dalam suatu cara dan tempat yang tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah sendiri. Dalam lauh Mahfudz Al-Qur’an berupa kumpulan lengkap tidak terpisah-pisah.

 

2      2. Turunnya Qur’an Sekaligus

Allah berfirman dalam kitabnya:

 

 

شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)

 

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

 

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."

(QS. Al-Qadr 97: Ayat 1)

           

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

"sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."

(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 3)

 

Ayat di atas tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar dalam bulan ramadhan. Tetapi lahir ayat-ayat bertentangan dengan kejadian nyata dalam kehidupan Rasulullah, dimana Qur’an turun kepadanya selama 23 tahun. Dalam hal ini, para ulama mempunyai tiga  mazhab pokok:

a.       Mazhab pertama, pendapat ibn Abbas dan sejumlah ulama serta yang dijadikan pegangan oleh umumnya ulama. Yang dimaksud dari turunya Qur’an dalam ayat diatas ialah turunnya Quran sekaligus ke Baitul ‘zzah dilangit dunia agar para malaikat menghormati kebesarannya.  Kemudian sesudah itu Qur’an diturunkan kepada Rasul kita Muhammad saw secara bertahap selama 23 tahun sesuai dengan peristiwa dan kejadian sejak ia di utus sampai wafat. Ia tinggal dimekah sesudah diutus selama 23 tahun dan sesudah  hijrah tinggal medinah selama 10 tahun. Ibn abbas berkata: “rasulullah diutus diusia 40 tahun, ia tinggal di mekah pada usia 13 tahun dan saat itu wahyu turun kepadanya. Kemudian ia diperintah untuk hijrah selama 10 tahun dan ia wafat pada usia 63 tahun”.

b.      Mazhab kedua, yaitu yang diriwayatkan oleh asy-sya’bi, turunnya Qur’an dalam ayat diatas ialah permulaan turunnya quran kepada rasulullah saw. Permulaan turunnya Qur’an ini dimulai pada malam lailatul qadar di bulan Ramadan yang merupakan malam yang diberkahi. Kemudian turunnya itu berlanjut secara bertahap sesuai dengan kejadian dan peristiwa selama 23 tahun.

c.       Mazhab ketiga, berpendapat bahwa Qur’an diturunkan kelangit selama 23 malam lailatul qadar, yang ada setiap malamnya selama malam lailatul qadar itu ada yang ditentukan Allah untuk diturunkan setiap tahunnya. Dan jumlah wahyu yang diturunkan kepada rasulullah saw secara berangsur-angsur sepanjang tahun. Mazhab ini adalah hasil ijtihad sebagai mufasir. Pendapat yang tidak mempunyai dalil.

Mazhab pertama dan kedua dengan dalil-dalil yang sahih dan dapat diterima ,mazhab yang kedua tidak bertentangan dengan mazhab yang pertama.

 

 

 

3.   3.  Turunnya Qur’an secara Bertahap

Allah berfirman:

 

وَاِ نَّهٗ لَـتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ

 

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَ مِيْنُ ۙ 

 

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَ مِيْنُ ۙ 

 

عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ 

 

بِلِسَا نٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ 

 

 “dan qur”an ini benar-benar diturunkan oleh tuhan semesta alam;dia dibawa turun oleh ar-Ruhul Amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan; dengan bahasa arab yang jelas”. (asy-syu’ara’[26]:192-195)

            Ayat diatas menyatakan bahwa al-Qur’anul Karim adalah kalam Allah dengan lafalnya yang berbahasa arab; dan bahwa jibril telah di turunkannya di hati Rasulullah saw, dan turunnya ini bukanlah turun yang pertama . tetapi yang dimaksud adalah turunnya Qur’an secara bertahap. Ungkapan (menurunkan) dalam ayat diatas menggunakan kata Tanzil bukannya Inzal. Ini menunjukkan bahwa turunya itu secara bertahab dan berangsur-angsur. Ulama bahasa membedakan dalam arti umum antara inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun secara berangsur-angsur sedangkan inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan.

            Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 23 tahun, t13 di mekah sesuai pendapat yang kuat dan 10 tahun di madinah. Penjelasan turunnya secara berangsur-angsur terdapat dalam firman Allah:

Allah SWT berfirman:

 

وَقُرْاٰ نًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَ هٗ عَلَى النَّا سِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا

 

 “dan qur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian” (al-Isra[17]:106)

Penelitian terhadap hadis-hadis sahih menyatakan bahwa qur’an turun menurut keperluan,terkadang turun 5 ayat, terkadang 10 ayat, terkadang lebih banyak dari itu atau lebih sedikit. Terdapat hadis sahih yang menjelaskan 10 ayat telah turun sekaligus karena berita bohong tentang Aisyah. Dan telah turun pula 10 ayat dalam permulaan Surah Mukminun secara sekaligus. Dan telah turun pula,….yang tidak mempunyai alas an (gaira ulid darari) yang merupakan bagian dari suatu ayat.


 


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qattan,Manna’Khalil diterjemahkan dari bahasa arab oleh Mudzakir AS, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,-- cet.12—Bogor:Pustaka Litera AntarNusa,2009.

 PENULIS :

Nur Safitri Damra
Indah Puspita

METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MECTH

          METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH ( MENCARI PASANGAN )            A.  Pengertian Index Card Match (Mencari Pasangan)        Men...